SINTESIS KONEKSI ANTAR
MATERI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN
YANG MERRDEKA BELAJAR
Pendidikan
merupakan sendi kehidupan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, dan
oleh sebab itu maka Pendidikan haruslah dilaksanakan dengan pondasi yang kuat
antara pihak Pendidik dan peran serta orang tua siswa. “Pedidikan dan
pengajaran merupakan usaha persiapan dan persendian untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti
yang seluas luasnya “(Ki Hajar Dewantara, 2009). Namum seperti yang kita
ketahui dilapangan sangatlah berbeda dengan apa yang ada dalam Pemikiran
Filosofis Ki Hajar Dewantara. Sebagai seorang guru saya cenderung memandang
siswa itu adalah sebuah objek yang bisa saya bentuk karakter dan saya isi
dengan ilmu pengetahuan berdasarkan apa yang tersurat dalam Kurikulum Sekolah yang
sudah kami buat.
Sejak
saya ikut dalam Guru Penggerak Angkatan 1, mata hati dan pikiran saya mulai
terbuka akan arti kata “Pendidikan” yang dimana saya anggap hanya mendidik
siswa disekolah dan menyampaikan materi saja untuk ketercapaian target pembelajaran
pada saat itu, sekarang saya banyak tahu, merubah semua Mindset saya sebagai
Guru / Pendidik disekolah, bahwasanya mendidik siswa sama halnya dengan me
NGAMONG anak, menuntun dengan segala potensi yang dimiliki siswa, menanamkan
budi pekerti luhur supaya tercapainya kebahagiaan lahir bathin siswa tersebut.
Mengamong disini juga berarti mengarahkan siswa supaya tidak salah arah dalam
hidupnya, menggali potensi yang dimiliki siswa, mengasahnya sehingga terbentuk
output yang baik, mandiri, berguna bagi dirinya sendiri dan berguna
dimasyarakat pada umumnya karena jika siswa tersebut salah arah maka tidak akan
tercapainya kebahagiaan oleh siswa tersebut.
Dalam
Pendidikan Guru Penggerak ini, sebagai Calon Guru Penggerak wajib menyelesaikan
setiap tahapan tentang pemahaman keterkaitan antar materi tentang Filosofis
Pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu:
1.
Apa yang saya percaya tentang murid dan
pembelajaran dikelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?
Saya memiliki paradigma
dan memandang bahwa siswa itu ibarat kertas putih yang bisa saya tulisi dengan
berbagai macam kalimat dan bisa saya gambar dengan berbagai macam warna sesuka
hati saya, saya bisa bentuk karakter siswa dan didik budi pekertinya sepanjang
hal itu baik, tanpa memandang potensi siswa tersebut.
2.
Apa yang berubah dari pemikiran atau
perilaku saya setelah mempelajari modul ini?
Hal paling mendasar yang
berubah dari pemikiran dan perilaku saya setelah mempelajari Modul Filisofis
Pemikiran Ki HajarDewantara adalah bahwa saya merubah Mindset saya akan paradigma
pandangan tentang siswa, yang sejatinya dimana seorang anak didik/ siswa
tersebut adalah Bibit unggul yang harus saya didik dengan Budi Pekerti dan saya
pupuk dengan Ilmu Pengetahuan yang teratur setiap hari disekolah sehingga
terciptalah Persemaian benih-benih yang nantinya akan bertumbuh dengan baik,
dilingkungan yang baik pula, namun tidak tercerabut dari akar budaya Bangs a
kita. Dalam belajar saya mulai mengadakan kesepakatan kelas dengan siswa,
antara Guru dan siswa terjadi kolaborasi, pembelajaran dua arah yang akan
menciptakan belajar yang aktif, menyenangkan siswa dalam berinteraksi belajar
sehingga tercipta Merrdeka Belajar bagi siswa. Merubah Mindset bahwa siswa
memiliki potensi pribadi yang unik yang sudah dibawa sejak lahir, menggali dan
memupuk potensi tersebut sehingga mereka mencapai kebahagiaan. Terkadang ada
Sebagian siswa yang secara akademik nilainya kurang akan tetapi dibidang lain
nilainya bagus, nah hal itu sangatlah tepat dengan apa yang tertuang dalam
Pemikiran Belajar Ki Hajar Dewantara.
Dengan kita bisa sebagai
fasilitator siswa, maka saya punya keyakinan penuh akan tercipta pembelajaran
yang menyenangkan oleh siswa, menuntun dengan hati Nurani kita sebagai orang
tua disekolah, mengisi Ilmu Pengetahuan dan mencetak karaktersiswa dengan budi
pekerti yang luhur, saya yakin akan tercipta Student Wellbeing, Selamat dan
Bahagia
Saya amat sangat
termotivasi setelah membaca dan memahami Filosofis Pemikiran Pendidikan Ki
Hajar Dewantara, menerapkan filosofis beliau adalah misi saya untuk menjadi
Guru yang menghamba pada siswa, melayani siswa dan mencatak generasi emas
penerus Bangsa Indonesia.
3.
Apa yang bisa segera saya terapkan lebih
baik agar kelas saya mencerminkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara?
·
Membuat data sebagai acuan saya dalam
pembelajaran serta membuat kesepakatan kelas dengan siswa, tentang pengajaran
Daring dan Luring, memberikan kebebasan memilih metode pembelajaran. Siswa yang
belajar Daring saya pandu dengan WAG dan sesekali mengadakan tatap muka online
dengan Aplikasi Zoom Meeting, sedangkan siswa yang memilih metode pembelajaran
Luringsaya kelompokan beberaa orang bertemu disekolah seminggu sekali untuk
menuntun tugas mereka dan memberi panduan dalam belajar serta mengevaluasi
hasil kerja mereka dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang dianjurkan
Pemerintah.
·
Menyepakati waktu pembelajaran Luring dan
Daring, karena mengingat tidak semua siswa dikelas saya memiliki Gawai atau
Smartphone yang bisa menunjang pembelajaran Daring mereka di rumah. Bagi siswa
yang dengan pembelajaran Luring menyepakati waktu untuk pertemuan dan kunjungan
belajar kerumah mereka, supaya tidak terjadi salah waktu antara siswa dan guru
belajar.
·
Menumbuhkan kembali etika sopan santun
siswa, membiasakan siswa mengucapkan salam sapa “Om Swastiastu” bagi siswa yang
berkomunikasi dengan Gawai, walaupun itu sifatnya maya namun menumbuh
kembangkan sikap sopan santun itu sangtlah perlu supaya siswa tetap berada
dalam adab yang beretika di lingkungan keluarganya dan di masyarakat.
·
Dalam waktu tertentu saya menyisipkan
kearifan Budaya Lokal daerah saya, yaitu saya memberikan siswa tugas dalam
bentuk video yang mengangkat budaya di desa saya yaitu membuat canang dan
ketupat, serta ada beberpa siswa yang mengirimkan kreasi cara membuat Tikar
hasil kreasi mereka dikirim lewat Video ke WAG yang sudah kami sepakati
bersama. Dengan demikian akan terjadi proses pembelajaran yang berkesinambungan
dan adanya Kerjasama yang baik antara orang tua, siswa dan guru, sehingga akan
memupuk budaya Gotong Royong, Kreatif, Mandiri, Kritis, Bernalar sebagaimana
yang tertuang dalam Profil Pelajar
Pancasila.
Dengan rancangan koneksi
antar materi yang saya buat diatas saya yakin akan bisa menerapkan dn
mengimplementasikan Pemikiran Ki Hajar Dewantara dikelas, sehingga tercapai
pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan solusi atas permasalahan saya
selama ini dan merubah Mindset dan paradigma saya sebgai guru, memperbaiki
kesalahan saya.
Dalam kesempatan ini juga
saya ucapkan banyak Terimakasih kepada Bapak Fasilitator Ngakan Putu
Suarjana,S.Pd yang super, Bapak I Made Suardita selaku Pendamping saya yang
Jempolan, serta Bapak-bapak teman dikelompok saya yang hebat, Bapak I Wayan
Alit Wijanegara dari SD Negeri 2 Sidemen, Bapak Mussabihan dari SD Negeri 2
Sinduwati, Bapak I Kadek Rama Dwipayana dari SD Negeri 1 Gegelang dan Bapak
Ketut Ngurah Artawan dari SMP Negeri 2 Manggis. Suatu kebahagiaan yang luar
biasa bergabung dalam kelompok ini. Akhir kata semoga kita bersama bisa
menuntun siswa mencetak generasi emas penerus Bangsa Indonesia.
Josss
BalasHapus