Rabu, 28 Oktober 2020

SINTESIS KONEKSI ANTAR MATERI KI HADJAR DEWANTARA

 

SINTESIS KONEKSI ANTAR MATERI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

PENDIDIKAN YANG MERRDEKA BELAJAR

Pendidikan merupakan sendi kehidupan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, dan oleh sebab itu maka Pendidikan haruslah dilaksanakan dengan pondasi yang kuat antara pihak Pendidik dan peran serta orang tua siswa. “Pedidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persendian untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas luasnya “(Ki Hajar Dewantara, 2009). Namum seperti yang kita ketahui dilapangan sangatlah berbeda dengan apa yang ada dalam Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara. Sebagai seorang guru saya cenderung memandang siswa itu adalah sebuah objek yang bisa saya bentuk karakter dan saya isi dengan ilmu pengetahuan berdasarkan apa yang tersurat dalam Kurikulum Sekolah yang sudah kami buat.

Sejak saya ikut dalam Guru Penggerak Angkatan 1, mata hati dan pikiran saya mulai terbuka akan arti kata “Pendidikan” yang dimana saya anggap hanya mendidik siswa disekolah dan menyampaikan materi saja untuk ketercapaian target pembelajaran pada saat itu, sekarang saya banyak tahu, merubah semua Mindset saya sebagai Guru / Pendidik disekolah, bahwasanya mendidik siswa sama halnya dengan me NGAMONG anak, menuntun dengan segala potensi yang dimiliki siswa, menanamkan budi pekerti luhur supaya tercapainya kebahagiaan lahir bathin siswa tersebut. Mengamong disini juga berarti mengarahkan siswa supaya tidak salah arah dalam hidupnya, menggali potensi yang dimiliki siswa, mengasahnya sehingga terbentuk output yang baik, mandiri, berguna bagi dirinya sendiri dan berguna dimasyarakat pada umumnya karena jika siswa tersebut salah arah maka tidak akan tercapainya kebahagiaan oleh siswa tersebut.

Dalam Pendidikan Guru Penggerak ini, sebagai Calon Guru Penggerak wajib menyelesaikan setiap tahapan tentang pemahaman keterkaitan antar materi tentang Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu:

1.             Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?

Saya memiliki paradigma dan memandang bahwa siswa itu ibarat kertas putih yang bisa saya tulisi dengan berbagai macam kalimat dan bisa saya gambar dengan berbagai macam warna sesuka hati saya, saya bisa bentuk karakter siswa dan didik budi pekertinya sepanjang hal itu baik, tanpa memandang potensi siswa tersebut.

 

2.             Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini?

Hal paling mendasar yang berubah dari pemikiran dan perilaku saya setelah mempelajari Modul Filisofis Pemikiran Ki HajarDewantara adalah bahwa saya merubah Mindset saya akan paradigma pandangan tentang siswa, yang sejatinya dimana seorang anak didik/ siswa tersebut adalah Bibit unggul yang harus saya didik dengan Budi Pekerti dan saya pupuk dengan Ilmu Pengetahuan yang teratur setiap hari disekolah sehingga terciptalah Persemaian benih-benih yang nantinya akan bertumbuh dengan baik, dilingkungan yang baik pula, namun tidak tercerabut dari akar budaya Bangs a kita. Dalam belajar saya mulai mengadakan kesepakatan kelas dengan siswa, antara Guru dan siswa terjadi kolaborasi, pembelajaran dua arah yang akan menciptakan belajar yang aktif, menyenangkan siswa dalam berinteraksi belajar sehingga tercipta Merrdeka Belajar bagi siswa. Merubah Mindset bahwa siswa memiliki potensi pribadi yang unik yang sudah dibawa sejak lahir, menggali dan memupuk potensi tersebut sehingga mereka mencapai kebahagiaan. Terkadang ada Sebagian siswa yang secara akademik nilainya kurang akan tetapi dibidang lain nilainya bagus, nah hal itu sangatlah tepat dengan apa yang tertuang dalam Pemikiran Belajar Ki Hajar Dewantara.

Dengan kita bisa sebagai fasilitator siswa, maka saya punya keyakinan penuh akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan oleh siswa, menuntun dengan hati Nurani kita sebagai orang tua disekolah, mengisi Ilmu Pengetahuan dan mencetak karaktersiswa dengan budi pekerti yang luhur, saya yakin akan tercipta Student Wellbeing, Selamat dan Bahagia

Saya amat sangat termotivasi setelah membaca dan memahami Filosofis Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara, menerapkan filosofis beliau adalah misi saya untuk menjadi Guru yang menghamba pada siswa, melayani siswa dan mencatak generasi emas penerus Bangsa Indonesia.

 

3.             Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara?

·         Membuat data sebagai acuan saya dalam pembelajaran serta membuat kesepakatan kelas dengan siswa, tentang pengajaran Daring dan Luring, memberikan kebebasan memilih metode pembelajaran. Siswa yang belajar Daring saya pandu dengan WAG dan sesekali mengadakan tatap muka online dengan Aplikasi Zoom Meeting, sedangkan siswa yang memilih metode pembelajaran Luringsaya kelompokan beberaa orang bertemu disekolah seminggu sekali untuk menuntun tugas mereka dan memberi panduan dalam belajar serta mengevaluasi hasil kerja mereka dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.

·         Menyepakati waktu pembelajaran Luring dan Daring, karena mengingat tidak semua siswa dikelas saya memiliki Gawai atau Smartphone yang bisa menunjang pembelajaran Daring mereka di rumah. Bagi siswa yang dengan pembelajaran Luring menyepakati waktu untuk pertemuan dan kunjungan belajar kerumah mereka, supaya tidak terjadi salah waktu antara siswa dan guru belajar.

·         Menumbuhkan kembali etika sopan santun siswa, membiasakan siswa mengucapkan salam sapa “Om Swastiastu” bagi siswa yang berkomunikasi dengan Gawai, walaupun itu sifatnya maya namun menumbuh kembangkan sikap sopan santun itu sangtlah perlu supaya siswa tetap berada dalam adab yang beretika di lingkungan keluarganya dan di masyarakat.

·         Dalam waktu tertentu saya menyisipkan kearifan Budaya Lokal daerah saya, yaitu saya memberikan siswa tugas dalam bentuk video yang mengangkat budaya di desa saya yaitu membuat canang dan ketupat, serta ada beberpa siswa yang mengirimkan kreasi cara membuat Tikar hasil kreasi mereka dikirim lewat Video ke WAG yang sudah kami sepakati bersama. Dengan demikian akan terjadi proses pembelajaran yang berkesinambungan dan adanya Kerjasama yang baik antara orang tua, siswa dan guru, sehingga akan memupuk budaya Gotong Royong, Kreatif, Mandiri, Kritis, Bernalar sebagaimana yang tertuang  dalam Profil Pelajar Pancasila.

Dengan rancangan koneksi antar materi yang saya buat diatas saya yakin akan bisa menerapkan dn mengimplementasikan Pemikiran Ki Hajar Dewantara dikelas, sehingga tercapai pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan solusi atas permasalahan saya selama ini dan merubah Mindset dan paradigma saya sebgai guru, memperbaiki kesalahan saya.

Dalam kesempatan ini juga saya ucapkan banyak Terimakasih kepada Bapak Fasilitator Ngakan Putu Suarjana,S.Pd yang super, Bapak I Made Suardita selaku Pendamping saya yang Jempolan, serta Bapak-bapak teman dikelompok saya yang hebat, Bapak I Wayan Alit Wijanegara dari SD Negeri 2 Sidemen, Bapak Mussabihan dari SD Negeri 2 Sinduwati, Bapak I Kadek Rama Dwipayana dari SD Negeri 1 Gegelang dan Bapak Ketut Ngurah Artawan dari SMP Negeri 2 Manggis. Suatu kebahagiaan yang luar biasa bergabung dalam kelompok ini. Akhir kata semoga kita bersama bisa menuntun siswa mencetak generasi emas penerus Bangsa Indonesia.

 

 

1 komentar:

 Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dengan Mendesign Ruang Kelas yang nyaman untuk Belajar. Ni Nengah Mudian...