Selasa, 13 April 2021

KONEKSI ANTAR MATERI Modul 3.1.a.8


PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI 

PEMIMPIN PEMBELAJARAN

NI NENGAH MUDIANI,S.Pd_CGP SD NEGERI 1 BUGBUG_ANGKATAN 1_KABUPATEN KARANGASEM





Hallo, sahabat Blogger hari ini penulis kembali lagi hadir dalam paparan Koneksi Antar Materi yang mana ini merupakan tagihan tugas akhir di Modul 3.1.a.8. Sebagai rangkuman bahan paparan, penulis akan memuat beberapa pertanyaan pemandu yang akan penulis bahas dalam paparan ini, diantaranya:
  1. Bagaimana pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosopi Tratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang diambil?
    Berdasarkan pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosipi Tratap Triloka, yang mana kita sudah ketahui bersama bahwa Tratap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang kiat kenal dengan Ki Hadjar Dewantara, sebagai pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa, yang terkenal dengan semboyan: Ing Ngarso sung Tulodho, Ing Madyo mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani, yang bermakna didepan memberi tauladan, ditengah membangun motivasi dan dibelakang memberikan dorongan atau dukungan.
    Berdasarkan hal tersebut sebagai guru dan pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya keputusan yang tepat dan berpihak pada murid , diantaranya dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip pengambilan keputusan dan melalui 9 langkah tahap pengujian keputusan.

  2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
    Pendidik atau Guru sebagai mahluk sosial sekaligus sebagai mahluk individu tentunya memiliki nilai Moral dan peran dalam menuntun segala kodrat murid untuk membentuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah dan masyarakat. Sebab sudah tertanam nilai-nilai kebajikan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan persatuan, toleransi, tanggung jawab, dan penghargaan akan hidup orang lain. Semua itu merupakan hal yang sangat bertentangan dan mendasari ketika seorang guru mengambil sebuah keputusan pada kasus murid di sekolah. Guru sebagai pemimpin pembelajaran, tentunya mengalami dilema etika dan bujukan moral pada sebuah keputusan yang diambil pada saat menangani kasus murid atau pun teman sejawat di komunitas kelas atau pun sekolah. Dengan mempertimbangkan hal yang baik dan buruk, kadang seorang guru melakukan keputusan benar lawan benar dan benar lawan salah.
     
  3.  Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan materi "Coaching"  atau bimbingan yang telah diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam  pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi Coaaching yang telah dibahas pada Modul 2 sebelumnya.
    Pengambilan sebuah keputusan dalam sebuah permasalahan yang dihadapi murid ataupun teman sejawat di komunitas kelas atau sekolah memerlukan sebuah penyelesaian dengan cara kolaborasi melalui metode coaching model TIRTA yang merupakan akronim dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung jawab. Metode Coaching model Tirta dan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 Prinsip, dan 9 tahap pengujian keputusan dan dilema etika merupakan pilihan tepat dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran seorang guru diharapkan menanamkan nilai-nilai Moral, dan Sosial yang dianut sesuai Triloka Ki Hadjar Dewantara, dalam mengambil sebuah keputusan yang berpihak pada murid.
     
  4. Bagaimana pembahasan study kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika kembali kepada Nilai-nilai yang dianut oleh pendidik.
    Pengambilan keputusan dalam sebuah permasalahan study kasus yang dihadapi murid, ataupun teman sejawat dikomunitas kelas atau sekolah memerlukan sebuah penyelesaian dengan cara kolaborasi melalui metode Coaching, Metode Coaching model TIRTA dan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan dalam dilema etika, merupakan pilihan tepat dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, seorang guru diharapkan menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang  dalam mengambil sebuah keputusan yang berpihak pada murid.
     
  5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
    Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pendidik harus memperhatikan erbagai aspek atau nilai-nilai kehidupan yang berpihak pada murid untuk mencapai sebuah kesuksesan belajar. Hal tersebut , tentunya akan berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman

  6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan dilingkungan anda sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali kepada masalah perubahan paradigma dilingkungan anda?
    Implementasi pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di komunitas kelas dan sekolah bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kesulitan atau pun rintangan pasti ada. Diantaranya, masih terdapat anggota komunitas yang mempertahankan paradigma lama dengan menggunakan kekerasan fisik dan verbal dalam menyelesaikan kasus-kasus murid. Selain itu, sulitnya menerima paradigma baru terkait pengambilan keputusan sesuai dengan dilema etika atau bujukan moral yang saya dapatkan dalam Program Guru Penggerak. Padahal semua itu merupakan agent perubahan menuju Transformasi Pendidikan yang Mereka Belajar dan menciptakan profil murid yang berjiwa Pancasila

  7. Dan pada akhirnya apakah pengaruh keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
    Pengaruh pengambilan keputuusan sebagai pemmpin pembelajaran yang sesuai dengan konsep di Program Guru Penggerak sangat membantu saya dalam mengambil keputusan yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan atau merasakan dilema etika. Pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika saya dilakukan demi memerdekakan murid-murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar mereka.

  8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
    Sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat akan membuat murid-murid senang dan nyaman pada gurunya. Hal itu merupakan sebuah bentuk motivasi dan dorongan bagi murid untuk mencapai kehidupan dan masa depan yang gemilang

  9. Apakah kesimpulan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan Modul-modul sebelumnya?
    Kesimpulan akhir saya terkait Modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan Modul-modul sebelumnya merupakan sebuah rangkaian Pararel yag tak dapat terpisahkan untuk mencapai sebuah kemerdekaan dalam belajar bagi murid. Semuanya terlihat sangat jelas sesuai pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam proses menuntun segala kodrat atau potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Disamping itu, terdapat Nilai dan Peran Guru Penggerak sebagai agen perubahan transformasi pendidikan di sekolah asal dalam menerapkan Budaya Positif dan mengedepankan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

    Dari beberapa paparan yang penulis buat, semuanya merupakan unsur yang saling keterkaitan dan berhubungan yang tidak bisa terpisahkan, sehingga didalam tiap Modul Guru Penggerak banyak sekali ilmu yang bermanfaat yang saya dapatkan untuk menjadi seorang Guru yang bisa melayani dan mengahamba kepada murid dalam proses pembelajaran serta menuntun tumbuh kembang potensi murid disekolah.

    Demikian paparan materi saya dalam Rangkuman Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, semoga bisa bermanfaat, Salam Guru Penggerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dengan Mendesign Ruang Kelas yang nyaman untuk Belajar. Ni Nengah Mudian...